Selasa, 24 Juli 2012

Pengaruh Air Terhadap perkecambahan Biji Kacang Hijau dan Kedelai


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan tentang “Imbibisi” yang diberikan oleh dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ir. Setio Purnomo, MP yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan  bermanfaat.
Akhir kata penulis ucapkan semoga  Allah SWT selalu membalas budi baik anda semua.
 

Cianjur, April 2012

Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
BAB II METODE
2.1 Waktu dan Tempat
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Prosedur Kerja
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2 Pembahasan
BAB IV PENUTUP
 4.1Kesimpulan
 4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perkecambahan (germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah.

1.2  Tujuan
·         Untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
·         Untuk mengetahui pengaruh air terhadap perkecambahan biji kacang hijau dan biji kedelai
·         Mengetahui proses air membantu perkecambahan
·         Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji



BAB II
METODE
2.1        Waktu dan Tempat
*      Hari/Tanggal/Waktu    : Selasa, 25-31 Maret  2012
*      Tempat                        : Pekarangan 
2.2      Alat dan Bahan
a. Alat
1.         2 buah gelas plastic
2.         Kapas
3.         Penggaris
4.         Alat tulis

b. Bahan
1.    10 biji kacang hijau
2.    10 kedelai
2.      Air

2.3       Prosedur Kerja
      1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Mencuci bersih gelas plastik. Kemudian, lubangi ketiga gelas plastic menggunakan paku yang telah di panaskan.
3.      Merendam biji kacang hijau dan biji kedelai untuk disemaikan pada kapas.
4.      Menyiapkan kapas dengan ketinggian yang sama.
5.      Membasahi kapas menggunakan air, kemudian memasukkan ke 2 gelas plastik.
6.      Menyemaikan biji kedelai yang telah direndam ke dalam 2 gelas plastik, masing-masing gelas berisi 10 biji.
7.      Memberi label pada masing-masing gelas plastic, dengan label A dan B.
8.      Meletakkan semua gelas plastik pada tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas yang sama.
9.      Melakukan penyiraman setiap hari.
10.  Melakukan pengamatan tiap hari selama 7 hari.
11.  Mencatat hasil pengamatan dalam bentuk tabel pengamatan


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
a. Tabel Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
Hari ke
% Tumbuh
Tinggi
Keterangan
1
-
-
Biji mulai retak dan membelah
2
3
1 mm
Tumbuh kecambah
3
4
1,2 cm
Tumbuh kecambah
4
5
1,5 cm
Tumbuh akar
5
6
2,6 cm
Kecambah meninggi dan kulit biji lepas
6
6
3,3 cm
Tumbuh pucuk
7
6
5 cm
Tumbuh dua helai daun

b. Tabel Pertumbuhan Biji Kedelai
Hari ke
% Tumbuh
Tinggi
Keterangan
1
-
-
-
2
-
-
Kulit biji mulai retak-retak
3
-
-
Biji membesar dan kulit biji mulai retak-retak
4
-
1 mm
Kulit biji retak-retak dan membelah
5
2
1,5 mm
Tumbuh kecambah
6
2
1 cm
Tumbuh kecambah
7
2
1,5 cm
Kecambah bertambah tinggi




3.2 Pembahasan
A. Biji Kacang Hijau
Klasifikasi Ilmiah Kacang Hijau
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Fabales
Family             : Fabaceae
Genus              : Vigna
Spesies            : V. radiate
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.

Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
B. Biji Kedelai
Klasifikasi Ilmiah Kedelai
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Fabales
Famili                          :Faboideae
Genus              : Glycine max
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.
Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi
  • tahu (tofu),
  • bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam),
  • tempe
  • susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa),
  • tepung kedelai,
  • minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel.
  • taosi
  • tauco
 Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih.
Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah dibawah kepaing, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran (tauge).
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga 120 cm. Selain berfungsi sebagai tempat bertumpunya tanaman dan alat pengangkut air maupun unsur hara, akar tanaman kedelai juga merupakan tempat terbentuknya bintil-bintil akar. Bintil akar tersebut berupa koloni dari bakteri pengikat nitrogen Bradyrhizobium japonicum yang bersimbiosis secara mutualis dengan kedelai. Pada tanah yang telah mengandung bakteri ini, bintil akar mulai terbentuk sekitar 15 – 20 hari setelah tanam. Bakteri bintil akar dapat mengikat nitrogen langsung dari udara dalam bentuk gas N2 yang kemudian dapat digunakan oleh kedelai setelah dioksidasi menjadi nitrat (NO3).
Kedelai berbatang memiliki tinggi 30–100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). Tipe terbatas memiliki ciri khas berbunga serentak dan mengakhiri pertumbuhan meninggi. Tanaman pendek sampai sedang, ujung batang hampir sama besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah. Tipe tidak terbatas memiliki ciri berbunga secara bertahap dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari bagian tengah. Tipe setengah terbatas memiliki karakteristik antara kedua tipe lainnya.
Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan alat betina. Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah terjadi penyerbukan secara sempurna. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong.
Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi kehitaman.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang.
 Air sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan.tumbuhan memerlukan air untuk :
1.      Menentukan laju fotosintesis.
2.      Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
3.      Membantu dan mempercepat proses perkecambahan biji.
4.      Sebagai pelarut universal.
5.      Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesa.
Proses air membantu perkecambahan:
-          Air masuk secara imbibisi
-          kulit biji menjadi lunak          
-          perkembangan embrio dan endosperma                 
-          kulit biji pecah, radical keluar.






Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji antara lain :
a.       Faktor internal
1.      Gen
2.      Hormon

b.      Faktor eksternal
1.        Air
2.        Cahaya matahari
3.        Suhu
4.        Nutrient
5.        Ph
6.        Ketinggian tempat
7.        Oksigen
8.        karbon dioksida
9.        Kelembapan
10.    Angin

BAB IV
PENUTUP

 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan, dapat di simpulkan :
1.    Air dapat mempercepat proses perkecambahan pada suatu biji.  
2.    Kadar/jumlah air yang diberikan mempengaruhi tinggi kecambah, sehingga lama proses perkecambahan dan panjang batang dari masing-masing gelas berbeda-beda.

4.2 Saran
Memilih biji yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan penelitian. Kondisi pencahayaan lebih dimaksimalkan baik penempatan di tempat terang maupun gelap.

 
DAFTAR PUSTAKA
-    Riandri, Henny,2009. Theory and Application of Biology 3 for Grade XII of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: Bilingual.
-     Sudjadi, B dan Laila, Siti. 2007. BIOLOGI 3A Sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistira.
-    Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. Http://catatanzhamal.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar